Berita  

OJK Optimis Sektor Jasa Keuangan Dapat Berkontribusi Dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis

banner 120x600
banner 468x60

Makassar,14 Januari 2025,redaksimedia.com-Program Perluasan Akses Keuangan Dengan Pendekatan Potensi Unggulan Daerah

Sulawesi Selatan memiliki berbagai potensi unggulan yang tersebar di 24 kota/kabupaten di mana dapat kita lihat bahwa komoditas pada sektor pertaniaan, perikanan dan peternakan.

banner 325x300

Dengan potensi unggulan daerah ini, maka OJK optimis sektor jasa keuangan dapat berkontribusi dalam mendukung program makan bergizi gratis secara langsung akan meningkatkan kebutuhan terhadap sektor pertanian, peternakan dan perikanan khususnya pada komoditas pangan utama, seperti:
Padi untuk beras sebagai makanan pokok
Sapi Potong untuk daging sapi
Unggas untuk daging ayam dan telur
Perikanan untuk ikan dan hasil laut lainnya
Dengan melihat Jumlah Siswa (SD-SMA) di Sulawesi Selatan yaitu 1.896.186 orang (Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diolah), maka peluang peningkatan produksi pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan semakin besar, hal ini tergambar pada potensi sektor tersebut antara lain:
Di Sulawesi Selatan, Kontribusi Hortikultura pada jenis tanaman Sayuran tertinggi yaitu Bawang Merah (14,4 persen) dan Cabai Rawit (10,9 persen). Komoditi bawang merah mencatatkan surplus pada neraca ekspor impor namun demikian belum memiliki daya saing global dengan indeks RSCA -0,64 persen pada tahun 2023. Sementara cabai rawit mencatatkan angka defisit. Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi bawang merah dan cabai rawit nasional dengan ranking 5 pada bawang merah dan 7 pada produksi cabai rawit.
Komoditas Nanas Madu juga menjadi potensi di Sulawesi Selatan, dimana Budidaya Nanas Madu di Desa Jangan-jangan Kab. Barru memiliki potensi lahan seluas 3000 hektar, saat ini telah berjalan proses budidaya pada 150 hektar lahan. OJK bersama TPAKD Kab. Barru terus berupaya untuk mendorong peningkatan budidaya nanas madu oleh petani termasuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan. OJK juga telah melakukan edukasi kepada petani untuk mendukung penyempurnaan ekosistem bisnis
Pada sektor perikanan, share perikanan tangkap laut terhadap nasional berada pada posisi ketiga dengan share sebesar 5,54 persen. 4 jenis perikanan tangkap laut terbesar di Sulsel yaitu Tongkol, Cakalang, Tuna dan Udang. Adapun pada perikanan budidaya pada perikanan budidaya, rumput laut merupakan komoditas yang memiliki nilai PDRB sebesar 27,72 persen terhadap nasional dengan 3 jenis perikanan budidaya terbesar yaitu rumput laut, Bandeng dan Udang. Produksi rumput laut terbesar di Sulawesi Selatan berada di Kab. Luwu Timur sebesar (633.924 ton).
Penyaluran kredit sub sektor budidaya rumput laut di Sulawesi Selatan posisi Okt 2024 mencapai Rp539 miliar. Adapun NPL penyaluran kredit di sub sektor budidaya rumput laut sebesar 3,69 persen. Peyaluran tertinggi di Jeneponto sebesar Rp107 miliar (Share 19,97 persen), kemudian di Kota Palopo Rp98 miliar (Share 18,21 persen), dan Kabupaten Luwu Utara Rp70 miliar (Share 13,14 persen). Share kredit sub sektor budidaya rumput laut terhadap kredit sektor perikanan sebesar 25,68 persen.
Pada sektor peternakan Sulawesi Selatan, share Sub Sektor Peternakan terhadap Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesar 6 persen dengan pertumbuhan sebesar 6,49 persen pada tahun 2023. Adapun produksi daging ternak di Sulawesi Selatan didominasi oleh daging ternak sapi dengan share sebesar 63,15 persen.
Penyaluran kredit sektor pertanian dan perkebunan didominasi oleh komoditas Padi (46,48 persen) dan pada sektor peternakan didominasi oleh Sapi Potong (43,38 persen) dan Unggas (34,09 persen). Penyaluran kredit yang telah terfokus pada komoditas ini berpotensi mempercepat peningkatan kapasitas produksi petani dan peternak serta mendukung program makan bergizi gratis.
Penyaluran kredit sektor perikanan didominasi oleh komoditas Rumput Laut (27,12 persen), Laut Tuna (14,45 persen) dan Biota Budidaya Air Payau Lainnya (11,56 persen).
TPAKD Prov Sulsel telah mendorong program pengembangan budidaya pisang cavendish. Peningkatan skala (Scale Up) program pengembangan pisang cavendish memiliki potensi yang dapat terus dikembangkan. Sejak awal program diinisiasi, terlihat adanya peningkatan baik dari sisi sebaran lokasi budidaya, jumlah petani, luas lahan, jumlah offtaker, jumlah IJK dan jumlah realisasi kredit.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *