PERLUAS AKSES KEUANGAN UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN PEREKONOMIAN

OJK Gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan di Surabaya

banner 120x600
banner 468x60

Surabaya, 24 Oktober 2025,redaksimedia.com-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perluasan akses keuangan bagi masyarakat yang berperan penting dalam mendorong perekonomian dan peningkatan kesejahteraan. Tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat yang semakin tinggi akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat membuka Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Surabaya, Jumat.

banner 325x300

“Sektor jasa keuangan memiliki potensi yang mampu melipatgandakan perekonomian, bahkan dapat menjadi beberapa kali lebih besar dari PDRB daerah apabila literasi dan inklusi masyarakat terus meningkat,” kata Mahendra.

Mahendra menambahkan, dengan penguatan literasi dan perluasan inklusi keuangan masyarakat maka utilisasi produk keuangan akan semakin produktif sehingga peran industri jasa keuangan akan semakin besar dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah dan nasional.

Menurutnya, masyarakat setelah memiliki rekening tabungan harus diarahkan untuk kemudian melakukan pembiayaan (pinjaman) dan juga investasi di pasar modal atau di obligasi serta kemudian memiliki asuransi atau produk-produk keuangan lainnya.

“Inilah yang akan melipatgandakan perekonomian berkali-kali lebih besar daripada PDRB. Jadi kami harapkan, dengan literasi dan inklusi yang besar menjadi modal dasar kita, sekarang kita bergerak kepada kemanfaatan atau utilisasinya yang lebih tinggi lagi,” kata Mahendra.

Mengusung tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” acara tersebut dihadiri juga oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Friderica dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan menegaskan pentingnya prinsip No One Left Behind dalam kemudahan akses keuangan yang setara.

“Peningkatan literasi dan inklusi keuangan bukan hanya soal angka, melainkan tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara. Kita memegang teguh prinsip “No One Left Behind”. Dalam setiap program literasi dan inklusi keuangan, tidak boleh ada satu pun kelompok masyarakat yang tertinggal, termasuk penyandang disabilitas dan masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar),” ujarnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *