Makassar,10 Februari 2025,redaksimedia.com-Sejak Januari hingga Desember 2024, Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat bersama Lembaga Jasa Keuangan telah melaksanakan total 1.799 kegiatan edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini mencakup berbagai bentuk pelaksanaan, seperti sosialisasi, training of trainers, workshop, dan program edukasi lainnya, dengan fokus utama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulselbar Darwisman Mengatakan Kegiatan ini berhasil menjangkau sebanyak 972.295 peserta yang berasal dari berbagai kelompok, termasuk masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, perempuan, dan tenaga kerja di berbagai sektor. Antusiasme besar juga ditunjukkan oleh pelajar dan mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam program ini. Kegiatan edukasi ini menjadi wujud nyata komitmen OJK dalam mendukung terciptanya masyarakat yang melek keuangan serta mampu mengakses layanan keuangan secara bijak.
” Tidak hanya itu, upaya ini juga memberikan manfaat langsung kepada pelaku UMKM melalui pelatihan cakap keuangan, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal ujar Darwisman”.
Selain melaksanakan kegiatan edukasi dan sosialisasi keuangan sebagaimana dimaksud, Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat juga telah mencanangkan Program Agen Literasi. Program ini bertujuan untuk membekali pemuda di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dengan pengetahuan yang komprehensif tentang sektor jasa keuangan, sehingga mereka dapat menjadi perpanjangan tangan OJK dalam melaksanakan edukasi dan sosialisasi keuangan kepada masyarakat. Melalui program ini, diharapkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, dapat meningkat.
Terkait layanan konsumen, sejak Januari s.d. Desember 2024 terdapat 480 layanan konsumen yang terdiri dari 205 penerimaan informasi, 151 pemberian informasi, dan 124 layanan pengaduan.
Dari total layanan konsumen tersebut, sebanyak 315 layanan terkait perbankan, 126 layanan terkait perusahaan pembiayaan, 15 layanan Non LJK, 11 layanan terkait asuransi, 9 layanan terkait fintech, 2 dana pensiun, 1 terkait pasar modal, dan 1 terkait pergadaian. Sedangkan, untuk SLIK sejak Januari hingga 31 Desember 2024 terdapat 9.374 layanan.