Bank Indonesia Sulsel Terus Memperkuat Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional

banner 120x600
banner 468x60

Makassar,24 Juni 2025,redaksimedia.com-Menyongsong implementasi kebijakan Wajib Halal Oktober 2026 (WHO 2026), Bank Indonesia (BI) terus memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah nasional.

Salah satu langkah strategis dilakukan, dengan melibatkan 50 wartawan asal Sulawesi Selatan, dalam Training for Trainer Ekonomi dan Keuangan Syariah, yang digelar di Hotel Novotel Suites Yogyakarta, Senin (23/6/2025).

banner 325x300

Kegiatan ini dirancang, untuk meningkatkan kapasitas media, dalam menyampaikan informasi mengenai pentingnya gaya hidup halal, literasi ekonomi syariah, serta peran strategis sertifikasi halal dalam pembangunan ekonomi nasional.

BI menilai, peran media sangat krusial sebagai penggerak literasi publik, menjelang diberlakukannya kewajiban halal nasional tahun depan.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel, Wahyu Purnama, dalam sambutannya menyampaikan, Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat industri halal dunia.

“Kalau seluruh makanan dan minuman di Indonesia wajib halal, ini bukan hanya bicara pasar domestik, tapi juga pasar global. Bahkan negara-negara non-Muslim seperti Inggris, Thailand, Brasil, aktif mengembangkan produk halal,” ujarnya.

Ia menambahkan, pelatihan ini adalah bagian dari upaya membekali jurnalis, agar mampu memproduksi berita yang mendorong inklusi keuangan syariah, secara lebih luas dan efektif.

Dalam catatannya, Indonesia kini menempati peringkat ketiga dunia dalam sektor ekonomi syariah, namun masih harus memperkuat sektor keuangan syariahnya, untuk menjadi pemimpin global.

Kegiatan ini juga, menjadi bagian dari rangkaian Road to Ekonomi Syariah Kawasan Indonesia Timur.

BI Sulsel mendorong media tidak hanya sebagai peliput, tetapi sebagai mitra strategis, dalam mendukung pembangunan sektor ekonomi berbasis nilai-nilai syariah, yang ramah dan inklusif.

Tiga fokus utama Bank Indonesia dalam mendorong ekonomi syariah, turut disampaikan dalam pelatihan ini.

Yaitu penguatan sertifikasi halal (terutama bagi UMKM dan Rumah Potong Hewan), penguatan industri keuangan syariah, serta peningkatan literasi dan inklusi masyarakat terhadap sistem keuangan berbasis syariah.

Meski pengawasan perbankan syariah kini berada di bawah OJK, Wahyu menekankan, Bank Indonesia tetap menjalankan peran penting dalam advokasi, kampanye edukatif, dan fasilitasi ekosistem ekonomi halal melalui berbagai kegiatan literasi.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin para jurnalis menjadi penggerak perubahan. Mereka tidak hanya menyebarkan informasi, tapi juga menciptakan kesadaran, ekonomi syariah adalah peluang besar, bukan sekadar kewajiban,” tegas Wahyu.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *