QRIS dan GPN: Menjaga Kedaulatan NKRI Melalui Sistem Pembayaran Nasional dan Ekonomi Digital Indonesia

banner 120x600
banner 468x60

Oleh : Mohamad Basir (Erwin)

Makassar 15 Juni 2025,redaksimedia.com- Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau biasa disingkat QRIS (dibaca “Kris”) merupakan standar QR Code Pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk dig​​​​​​unakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih cepat, mudah, murah, aman, dan andal. Semua Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS.

banner 325x300

Peluncuran Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) pada akhir 2017 dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 17 Agustus 2019 merupakan langkah monumental Bank Indonesia dalam mewujudkan infrastruktur sistem pembayaran nasional yang berdaulat, efisien, inklusif, dan aman. Kedua inisiatif ini tidak hanya merepresentasikan inovasi teknologi, tetapi juga sebagai simbol dari upaya strategis Indonesia untuk memperkuat kedaulatan ekonomi digital dan perlindungan data transaksi domestik.

Saat ini, seluruh transaksi pembayaran dapat difasilitasi oleh satu QR Code Pembayaran yang sama, yaitu QRIS, sekalipun instrumen pembayaran yang digunakan pengguna berbeda-beda.

QRIS merupakan game changer dalam pembayaran digital yang diarahkan untuk mendorong inklusi dan konektivitas pembayaran lintas negara.

Keunggulan QRIS

Pertama, QRIS diarahkan sebagai entry point ke ekosistem digital bagi UMKM untuk mendukung inklusi ekonomi dan keuangan.

Kedua, QRIS dapat memfasilitasi berbagai instrumen dan sumber dana pembayaran. Penyediaan berbagai alternatif metode pembayaran melalui QRIS baik offline maupun online diharapkan dapat meningkatkan aktivitas usaha merchant dan kualitas layanan kepada pengguna didukung dengan biaya yang efisien.

Ketiga, perluasan akses pembayaran digital akan membuka peluang untuk perluasan akses layanan keuangan digital lainnya seperti pembiayaan dan investasi.

QRIS dan GPN ini adalah bagian dari upaya strategis kita membangun sistem pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan. QRIS dan GPN hadir bukan hanya sebagai teknologi, tapi sebagai bentuk nyata dari kedaulatan dan efisiensi sistem pembayaran nasional.
Di Makassar dan wilayah Sulsel, kita lihat adopsi QRIS sudah sangat berkembang—UMKM, pedagang pasar, bahkan pelaku usaha di sektor pariwisata dan kuliner sudah mulai menggunakannya. Dengan QRIS, mereka hanya perlu satu kode untuk menerima pembayaran dari berbagai aplikasi—lebih praktis, lebih aman, dan biayanya pun lebih rendah. GPN pun membantu integrasi antar bank lokal, jadi transaksi lebih efisien dan semua proses tetap di dalam negeri.

Manfaat QRIS

Standarisasi QR Code dengan QRIS memberikan banyak manfaat, antara lain:

Bagi pengguna aplikasi pembayaran: just scan and pay! Cepat dan kekinian.
Tidak perlu repot lagi membawa uang tunai.Tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang.
Terlindungi karena semua PJP QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia.

Bagi Merchant

Penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima pembayaran berbasis QR apapun.Meningkatkan branding kekinian,Lebih praktis karena cukup menggunakan satu QRIS.Mengurangi biaya pengelolaan kas.Terhindar dari uang palsu.Tidak perlu menyediakan uang kembalian.Transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat.

Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu PJP QRIS yang sudah berizin dari BI . Selanjutnya, merchant sudah dapat menerima pembayaran dari masyarakat menggunakan QRIS dari aplikasi PJP manapun.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan mencatat akselerasi perkembangan QRIS. Implementasi QRIS terbilang masif, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, saat acara Halalbihalal BI dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) III Sulampua bersama perbankan Mengatakan Implementasi QRIS sepanjang 2024 hingga April 2025 menunjukkan kinerja positif, dengan jumlah pengguna mencapai 55,42 juta dan merchant sebanyak 35,85 juta. Volume dan nominal transaksi yang tumbuh signifikan mencerminkan semakin luasnya adopsi masyarakat tentang sistem pembayaran digital.

Di Sulsel, implementasi QRIS juga memperlihatkan pertumbuhan yang sangat positif, bahkan tumbuh tiga digit. Hingga April 2025, volume transaksi QRIS di Sulsel mencapai 11,032 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp.1.405,636,750. Ini menunjukkan pertumbuhan masing-masing sebesar 102,35 % (yoy) untuk volume dan 76,10% (yoy) untuk nominal transaksi.

“Capaian ini tidak terlepas dari peran aktif perbankan dalam mengedukasi dan mendorong masyarakat serta pelaku usaha untuk beralih ke transaksi digital dan memanfaatkan besarnya generasi produktif di Sulawesi Selatan. Ungkap Rizki di Baruga Phinisi Kantor BI Sulsel, belum lama ini.
Di sisi lain, QRIS juga mendukung konektivitas pembayaran lintas negara melalui QRIS Antarnegara dengan mengedepankan penggunaan mata uang lokal sehingga dapat mendukung stabilitas makroekonomi.

 

Perbankan berperan vital dalam perluasan inklusi keuangan dan percepatan transformasi ekonomi digital di Indonesia, khususnya melalui penggunaan QRIS. Salah satu bentuk peran aktif perbankan dalam edukasi QRIS, yakni penyediaan aplikasi _mobile banking_ yang ramah terhadap pengguna QRIS. Contohnya menempatkan fitur QRIS di halaman utama aplikasi. Selain itu, promo cashback, diskon, poin reward yang diberikan kepada nasabah saat menggunakan QRIS juga merupakan bentuk edukasi.

Selain itu, beberapa inisiatif edukasi lain yang dilalukan perbankan, contohnya:
– Pelatihan langsung untuk UMKM, pelaku pasar tradisional, sekolah, dan komunitas lokal.
– Kampanye melalui media social, dan iklan layanan masyarakat.
– Edukasi langsung oleh pegawai saat pembukaan rekening.
– Kolaborasi aktif dengan Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam program literasi keuangan nasional.

1. QRIS Membangun Kedaulatan Ekonomi dan Perlindungan Data Transaksi

Sebelum GPN dan QRIS hadir, transaksi domestik masyarakat Indonesia—meskipun dilakukan secara lokal—harus melalui jaringan internasional seperti Visa dan Mastercard. Ini berimplikasi pada biaya transaksi yang harus dibayar ke luar negeri serta kebocoran data pribadi yang dikirimkan ke server asing. Dalam era digital yang serba bergantung pada data, hal ini menjadi persoalan besar bagi Indonesia.

GPN memungkinkan sistem antarbank Indonesia saling terhubung langsung tanpa perlu melalui jaringan global. QRIS, sebagai standar tunggal untuk kode pembayaran, menyatukan berbagai dompet digital dan platform pembayaran domestik. Hal ini memastikan bahwa data transaksi dan alur dana tetap berada di dalam negeri, memperkuat kedaulatan digital Indonesia

2. Efisiensi Biaya dan Mendorong Inklusi Keuangan untuk UMKM

QRIS dan GPN memberikan dampak signifikan bagi pelaku UMKM yang sebelumnya terkendala oleh biaya tinggi dari penyedia jasa asing. Dengan biaya transaksi yang sangat rendah, bahkan mendekati nol, QRIS memungkinkan UMKM untuk lebih mudah mengakses ekosistem ekonomi digital. Ini menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif, dengan mempermudah transaksi antar pelaku usaha dan masyarakat.

3. Reaksi Global dan Dampaknya pada Kepentingan Asing

Dengan hadirnya GPN dan QRIS, dominasi penyedia jasa pembayaran internasional seperti Visa dan Mastercard mulai tergerus. Selain kehilangan aliran fee transaksi, mereka juga kehilangan akses terhadap data perilaku konsumen Indonesia yang selama ini menjadi sumber strategis bagi perencanaan bisnis global.

Reaksi terhadap langkah ini diperkirakan akan muncul dalam bentuk tekanan diplomatik atau narasi terkait standar global. Bagi Indonesia, langkah ini adalah langkah nyata menuju kedaulatan digital: kendali penuh atas data, arus dana, dan sistem pembayaran domestik.

4. QRIS sebagai Cikal Bakal ASEAN Pay

Sejak pandemi COVID-19, penggunaan QRIS melonjak pesat. QRIS kini tidak hanya menjadi standar pembayaran domestik, tetapi juga bagian dari integrasi sistem pembayaran regional ASEAN. Indonesia bersama negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina telah memulai interkoneksi QR code lintas negara—cikal bakal dari sistem pembayaran regional ASEAN Pay.

Dengan ASEAN Pay, setiap negara anggota dapat mempertahankan kedaulatan digitalnya sambil membangun ekosistem pembayaran yang saling terhubung dan mengurangi ketergantungan pada sistem berbasis dolar AS.

5. Tantangan Ke Depan: Keamanan Siber dan Ketegasan Kebijakan

Meski QRIS dan GPN telah membawa kemajuan besar, tantangan besar tetap ada. Keamanan siber dan perlindungan data konsumen menjadi isu utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital. Selain itu, interoperabilitas antar negara ASEAN dan konsistensi kebijakan nasional menjadi faktor penentu keberhasilan sistem ini.

Keberhasilan transformasi sistem pembayaran Indonesia tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada komitmen kuat pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk mendukung kebijakan yang berpihak pada kedaulatan nasional.

QRIS dan GPN bukan sekadar alat transaksi, tetapi simbol kemandirian Indonesia di dunia digital. Bank Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam membangun sistem pembayaran nasional yang inklusif, efisien, dan berdaulat. Namun, untuk mewujudkan visi jangka panjang, sinergi antar sektor—baik pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan.

Indonesia tidak anti-asing, tetapi harus berpihak pada kepentingan nasional. QRIS dan GPN adalah langkah nyata menuju masa depan ekonomi digital Indonesia yang mandiri, aman, dan berpihak pada rakyat.

QRIS Antarnegara

QRIS Antarnegara adalah solusi pembayaran digital yang memudahkan wisatawan dan pelaku usaha untuk bertransaksi lintas negara. Dengan QRIS Antarnegara, wisatawan Indonesia dapat dengan mudah bertransaksi di luar negeri menggunakan aplikasi pembayaran domestik untuk memindai kode QR di merchant negara mitra. Sebaliknya, wisatawan internasional yang datang ke Indonesia juga dapat melakukan pembayaran di Indonesia hanya dengan memindai QRIS di merchant menggunakan aplikasi pembayaran yang berpartisipasi.

QRIS Antarnegara bertujuan untuk mempermudah transaksi perdagangan dan pariwisata, serta mendukung UMKM dengan memungkinkan mereka menerima pembayaran digital. Sistem ini juga berperan dalam memperkuat stabilitas ekonomi dengan menggunakan mata uang lokal dalam transaksi antar negara.

Selain itu, QRIS Antarnegara juga bertujuan untuk memfasilitasi aktivitas perdagangan dan sektor pariwisata, khususnya bagi UMKM, serta memperkuat stabilitas makroekonomi melalui penggunaan mata uang lokal melalui skema Local Currency Transaction dalam transaksi bilateral. QRIS Antarnegara merupakan pengembangan fitur dari QRIS yang menginterkoneksikan metode pembayaran QR Indonesia dengan negara mitra.

Dengan QRIS Antarnegara, proses pembayaran antar negara menjadi lebih praktis dan efisien. Saat ini, QRIS Antarnegara telah bekerja sama dengan beberapa negara mitra antara lain Thailand, Malaysia, dan Singapura.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *